and on the opposite, there are big bulrush and housing/villa. However, many ppl were attracted to know Campuhan more On the right side, there are valley, paddy field and small river. Actually it is just a gravel road on the top the hill surrounded by big bulrush and various kind of trees from the gate to down of the road. Hopefully ppl will create a bigger sign of this popular ridge.Īfter we passed “whatsoever called gate”, finally we arrived in the ridge. Located close to a dark and muddy bridge, so it is bit hard to find, and also the gate is very small and does not has a sign explain about it. 35, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571, Indonesia Selain itu, lebih baik datang di pagi hari, namun jika sampai di sana di siang hari mungkin bisa membawa topi, lumayan terik euy serta jangan lupa ambil banyak foto. Saran saya pada para calon pengunjung saat menyusuri tingakatan sawah disana untuk berhati-hati karena terkadang tanah yang dipijak tidak stabil, sehingga memungkinkan untuk nyemplung ke sana. Walaupun begitu, Tegalalang tetap indah dipandang mata. Sayangnya saat itu, sawah tersebut nampaknya habis dipanen jadi kurang begitu hijau dan terlihat padi masih sangat sedikit. Untuk dapat menikmati setiap tingkat sawah, pengunjung diperbolehkan untuk mengititara sawah sesuka hati. Karena itu tegalalang tetap saja berbeda buat saya. Sangat jarang ditemukan terasering yang tingkatnya lebih dari empat. Namun jika ingin berfoto dengan warga lokal yangĭisana pengunjung dimanjakan dengan kontur sawah yang bertingkat tingkat.Berbeda mungkin dengan ada di daerah saya. Untuk bisa menyusuri sawah di Tegalalang pengunjung hanya perlu membayar uang sukarela saja.
Hampir sebagaian besar pengunjung adalah warga asing, hanya segilintir dan mungkin tidak lebih dari lima wisatawan lokal yang ingin berdekatan dengan hamparan padi di Tegalalang. Pada saat itu, ternyata banyak orang yang terpikat dengan pemandangan yang ditawarkan, termasuk saya.
Dipinggir jalan sih tapi tetap saja ke sasar(Blame Waze). Letaknya dipinggir jalan utama dari Ubud menuju Giayanyar. Setelah menjelajah Bukit Campuhan, perjalanan ke Bali emang pengen liat terasering padi yang melegenda di Ubud. Penunjung belum ditarik harga tiket tertentu untuk mengunjungi graduaction, hanya cukup membayar parkir dan jika ingin bisa mengisi kotak atau membeli makan dan minuman di cafe graduaction.īanyak hal yang menarik yang bisa pengunjung dapatkan disana antara lain menabung sampah, mendapatkan edukasi tentang sampah, belajar membuat kreasi dari barang bekas, konkow bareng temen, hingga selfie cantik dengan berbagai macam latar belakang bisa pengunjung dapatkan di tempat ini.
Hampir semua material Graduaction terbuat dari barang bekas, yang diolah sedemikian rupa menjadi suatu yang baru nan indah dan dapat mendukung berdirinya sebuah sarana edukasi tentang sampah. Kemudian terciptalah Graduaction yang dikelola oleh kelompok pemuda parang kusumo dengan sukarela. Untuk menghindari konflik diantara masyarakat yang bertetangga tersebut sekelompok pemuda lokal memiliki jalan tengah untuk mengolah limbah sampah tersebut menjadi hal yang lebih bermanfaat. Namun, disulap sedemikian rupa oleh sekelompok pemuda kreatif menjadi tempat wisata baru di kawasan selatan provisi DI Yogyakarta.īerawal dari permasalahan sampah yang berasal dari pantai parangtritis yang kemudian terbang dibawa angin ke arah pantaikusumo membuat masyarakat lokal parang kusumo merasa geram.Hal ini dikarenakan tumpukan sampah tersebut telah menimbulkan bau yang tidak sedap dan menggangu pemandangan. Tidak banyak yang menyangka bahwa awalnya tempat tersebut merupakan bekas tumpukan sampah. Kini pengunjung dimanjakan tempat wisata baru di pinggir pantai parangkusumo, terdapat sebuah cafe berkonsep sangat unik dan out of the box.